Bereaksi Dengan Benar
- Gereja Kemuliaan Sion

- Oct 24
- 1 min read
24 Oktober 2025
Yer. 44:24-47:7
2 Tim. 2:22-3:17
Mazmur 94:1-23
Amsal 26:6-8
Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan. Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.- 1 Tesalonika 5:8-9
Untuk Direnungkan: Reaksi kita mempengaruhi kesehatan mental dan fisik kita.
Tubuh kita bereaksi terhadap serangan fisik dan alarm mental dengan cara yang sama, yaitu melalui proses yang disebut peradangan. Peradangan bermanfaat, jika hanya sebentar. Namun jika berkepanjangan secara fisik dapat merusak otak dan tubuh.
Di antara zat yang pertama kali dilepaskan dalam proses peradangan adalah protein C-reaktif yang diproduksi di hati. Sejumlah peneliti telah menemukan bahwa mengenang peristiwa yan buruk di masa lalu, yang dikenal sebagai perenungan toksik, dikaitkan dengan tingkat protein C-reaktif yang terus-menerus tinggi dalam darah, yang menunjukkan peradangan kronis dalam tubuh, yang dikaitkan dengan gangguan mental dan fisik.
Kita tidak bisa mengendalikan keadaan kita; namun, kita dapat mengontrol reaksi kita terhadap keadaan tersebut. Dan tampaknya reaksi kita dapat diukur dengan protein C-reaktif. Jika kita bereaksi dengan cara yang salah, kita dapat merusak otak dan tubuh kita. Jika kita bereaksi terhadap keadaan kita dengan cara yang benar, kita dapat membawa kesehatan dan penyembuhan ke otak dan tubuh kita.
Disadur dari : Switch on Your Brain Every Day : 365 Readings for Peak Happiness, Thinking, and Health, oleh Dr. Caroline Leaf


Comments