Kerajaan Allah di Bumi
- Gereja Kemuliaan Sion

- Oct 11
- 2 min read
11 Oktober 2025
Yer. 16:16-18:23
1 Tes. 4:1-5:2a
Mazmur 81:1-16
Amsal 25:6-7
Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. - Kolose 1:19-20
Untuk Direnungkan: Pikiran, kata-kata, dan tindakan kita memiliki kekuatan untuk menciptakan kenyataan — ini adalah yang dikatakan “Kitab Kejadian” secara nyata.
Saya pikir salah satu gagasan paling suram yang dimiliki beberapa orang Kristen adalah keinginan untuk segera ke Surga, karena bagaimanapun juga bumi akan segera dihancurkan. Mereka melihat kiamat sebagai sesuatu yang mengerikan: danau api, rasa sakit tak berujung, bencana, dan segala macam kengerian. Kata apocalypse, berarti “menyingkap.” Sama seperti tabir yang robek ketika Yesus mati, tabir antara surga, Tuhan, dan bumi akan ditarik kembali, dan kita akan melihat diri kita semua sebagai ciptaan yang mulia.
Namun, tidak berarti kita tidak dapat melihat Surga di bumi sekarang, di masa kini. Seperti yang dicatat Paulus dalam Kolose 1, segala sesuatu yang “di bumi” dan “di surga” telah didamaikan dengan Allah melalui Mesias. Kerajaan Allah adalah “saat ini.” Ketika Yesus bangkit kembali, Ia menang atas kematian, atas rasa takut, atas setiap hal yang mengerikan di dunia kita. Kita hidup di antara tahap kemenangan dan akhir penyelesaian, dan segala sesuatu yang kita pikirkan, katakan, atau lakukan adalah mewakili Kerajaan Allah, atau tidak sama sekali. Pikiran, perkataan, dan tindakan kita hari ini memiliki makna kekal. Kita melayani Tuhan agar kerajaan-Nya akan disingkapkan di masa kini — di saat ini. Kita benar-benar perlu berpikir, memilih, dan berhikmat, karena kita menciptakan realita saat ini dengan pikiran kita!
Disadur dari : Switch on Your Brain Every Day : 365 Readings for Peak Happiness, Thinking, and Health, oleh Dr. Caroline Leaf


Comments