top of page
  • Writer: Gereja Kemuliaan Sion
    Gereja Kemuliaan Sion
  • Oct 21
  • 1 min read

21 Oktober 2025


Yer. 37:1-38:28

1 Tim. 6:1-21

Mazmur 89:38-52

Amsal 25:28


Tidak ada kesetiaan dan tidak ada kasih, dan tidak ada pengenalan akan Allah di negeri ini. Hanya mengutuk, berbohong, membunuh, mencuri, berzinah, melakukan kekerasan dan penumpahan darah menyusul penumpahan darah. Sebab itu negeri ini akan berkabung, dan seluruh penduduknya akan merana, juga binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, bahkan ikan – ikan di laut akan mati lenyap. --- Hosea 4:1-3


Untuk Direnungkan: Kita hidup dalam dunia yang berbelit. Apa yang kita pikirkan, lakukan dan katakan tidak hanya mempengaruhi kita tetapi semua di sekeliling kita.

Setiap hari saya membaca sesuatu mengenai perubahan iklim. Itu memperingatkan kepada saya besarnya pengaruh kita terhadap dunia. Tindakan kita berefek riak. Pikiran, perkataan dan tindakan kita berpengaruh kepada orang yang kita kenal dan kasihi, dan semua di sekeliling kita. Ilmuwan fisika kuantum menggambarkan saling ketergantungan ini sebagai “belitan”. Kita adalah pelayan dunia dan mempunyai tanggung jawab untuk mencerminkan gambar kasih Allah kepada ciptaan.


Tetapi jika kita tidak bertindak sebagai pelayan yang bertanggung jawab, “negeri berkabung.” Binatang-binatang, burung-burung, ikan-ikan dan semua mahluk hidup menderita karena keserakahan manusia, kekerasan dan korupsi. Pikirkan mengenai perang. Apa yang terjadi terhadap negeri? Pikirkan akan keserakahan manusia. Bagaimana itu berpengaruh kepada bencana alam? Oleh sebab itu sangatlah penting bahwa kita memonitor apa yang kita pikirkan, yang membentuk pola pikir : cara kita melihat dan berinteraksi dengan dunia. Kita diciptakan untuk membawa sorga, bukan neraka, ke dalam dunia. Kita harus pikirkan bagaimana kita dapat berhubungan dengan dunia dengan cara mengasihi dan produktif.


Disadur dari : Switch on Your Brain Every Day : 365 Readings for Peak Happiness, Thinking, and Health, oleh Dr. Caroline Leaf

 
 
 
  • Writer: Gereja Kemuliaan Sion
    Gereja Kemuliaan Sion
  • Oct 20
  • 1 min read

20 Oktober 2025


Yer. 35:1-36:32

1 Tim. 5:1-25

Mazmur 89:14-37

Amsal 25:25-27


Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya. - Yehezkiel 18:20


Untuk Direnungkan: Kita harus bertanggung jawab atas kehidupan pikiran kita.

Apa yang kita pikirkan mempengaruhi setiap aspek siapa diri kita dan bagaimana perasaan kita secara fisik. Kita tidak bisa lepas dari konsekuensi pikiran kita—kita harus bertanggung jawab atas cara yang kita pilih untuk menjalani hidup. Keadaan pikiran (kehidupan pikiran kita) secara harfiah menentukan kesehatan mental dan fisik kita.


Apa yang dikatakan keadaan pikiran Anda saat ini tentang kesehatan Anda, mental dan fisik? Pikirkan cara-cara di mana pikiran Anda telah memengaruhi hidup Anda. Pikirkan situasi tertentu di mana pikiran Anda telah membantu atau menghalangi Anda.


Disadur dari : Switch on Your Brain Every Day : 365 Readings for Peak Happiness, Thinking, and Health, oleh Dr. Caroline Leaf

 
 
 
  • Writer: Gereja Kemuliaan Sion
    Gereja Kemuliaan Sion
  • Oct 20
  • 1 min read

19 Oktober 2025


Yer. 33:1-34:22

1 Tim. 4:1-16

Mazmur 89:1-13

Amsal 25:23-24


Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. - Kolose 3:15


Untuk Direnungkan: Kita semua berpikir, merasakan, dan memilih dengan cara yang berbeda. Perbedaan kita saling melengkapi — tidak perlu bersaing dengan orang lain.

Kita harus berurusan dengan orang lain. Dengan pendapat mereka, pilihan mereka, kita tidak dapat mengendalikan apa yang akan mereka lakukan. . . bahkan jika kita tidak menyukainya. Memang, salah satu perhatian terbesar rasul Paulus adalah persatuan gereja mula-mula. Bagaimana kita membuat "satu tubuh"? Bagaimana kita menciptakan komunitas yang benar-benar mengasihi satu sama lain, meski semuanya sangat berbeda? Sungguh bagus untuk mengatakan kita perlu mengasihi sesama kita, tetapi bagaimana jika tetangga kita itu.... tidak begitu mudah untuk disukai?


Kasih! Kita saling terhubung dalam kasih, baik persahabatan, maupun komunitas. Ketika kita menyadari bahwa kita semua berpikir, merasakan, dan memilih dengan cara yang berbeda, bahwa kita semua memiliki kontribusi yang indah dan unik untuk diberikan, kita tidak lagi merasa perlu untuk bersaing satu sama lain. Kita perlu mengabaikan perbedaan kita. Menjadi "satu tubuh" adalah mungkin, dan ketika kita menjadi diri kita yang sebenarnya dan orang lain menjadi diri mereka yang sebenarnya, kita dapat bekerja sama, membiarkan Tuhan memerintah dalam damai dan kita dapat "bersyukur" untuk komunitas seperti itu!


Disadur dari : Switch on Your Brain Every Day : 365 Readings for Peak Happiness, Thinking, and Health, oleh Dr. Caroline Leaf


 
 
 
  • Grey Facebook Icon
  • Grey Instagram Icon
  • Grey YouTube Icon
bottom of page