Bertindak Dalam Kasih

9 November 2025

Yeh. 20:1-49

Ibr. 9:13-28

Mazmur 107:1-43

Amsal 27:11

Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. - Ibrani 10:24

Untuk Direnungkan: Semakin kita menjangkau dalam kasih, semakin otak dan tubuh kita merespon ke arah yang positif.

Kesepian pada dasarnya bukanlah sesuatu yang dapat kita perbaiki sendiri. Kita harus menjangkau semua kelompok umur dan lapisan masyarakat untuk memerangi isolasi sosial dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik. Penting untuk meningkatkan adanya rasa terhubung secara sosial di setiap aspek hidup kita. Kita perlu mengembangkan pola pikir komunitas yang holistik jika kita ingin sukses dalam hidup dan membantu orang lain sukses dalam hidup. Kita perlu terus-menerus menemukan cara baru untuk menjadi anggota aktif dalam komunitas kita; serta berpikir, berbicara, dan bertindak dalam kasih sedapat mungkin.

Disadur dari : Switch on Your Brain Every Day : 365 Readings for Peak Happiness, Thinking, and Health, oleh Dr. Caroline Leaf

Memfokuskan Perhatian

8 November 2025

Yeh. 18:1-19:14

Ibr. 9:1-12

Mazmur 106:32-48

Amsal 27:10

Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala! --- 1 Korintus 10:14

Untuk Direnungkan: Hal-hal yang paling engkau kasihi akan mengarahkan apa yang engkau pikirkan, katakan dan lakukan.

Dosa --- yaitu, pola pikir atau penglihatan duniawi beracun --- dimulai dengan sebuah pikiran. Kita memfokuskan perhatian kita kepada sesuatu, memikirkannya setiap hari, memberikannya kuasa dan kekuatan dalam substrat otak kita melalui sinyal kwantum yang kita kirim. Kita membuatnya menjadi berhala: perhatian kita dalam persembahan.

Dalam tulisan Rasul Paulus, dosa mulai dari pemujaan berhala. Kita tidak melakukan hal yang buruk secara tiba-tiba. Perbuatan yang salah selalu dimulai di otak dan ketika kita memikirkannya, membiarkannya membentuk apa yang kita katakan dan lakukan, kita menggantikan gambaran Allah dengan berhala, apakah itu kepahitan, irihati, kekuasaan, seks, uang, atau apapun selain Allah, yang adalah kasih. Kita menjadi seorang yang apa kita pikirkan terbanyak, jadi kita selalu harus waspada dalam apa yang kita pikirkan. Jika engkau mempunyai pola toksik yang terkumpul dalam hidupmu, ini berarti engkau telah memberinya waktu berkembang dalam waktu lebih dari enam puluh tiga hari --- waktu yang dibutuhkan untuk membangun kebiasaan baik atau buruk.

Disadur dari : Switch on Your Brain Every Day : 365 Readings for Peak Happiness, Thinking, and Health, oleh Dr. Caroline Leaf

Mengubah Cara Berpikir

7 November 2025

Yeh. 16:43-17:24

Ibr. 8:1-3

Mazmur 106:13-31

Amsal 27:7-9

Marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. --- Ibrani 4:16

Untuk Direnungkan: Anda dapat mengamati dan merubah cara berpikir Anda. Kemampuan untuk berdiri diluar diri Anda dan mengamati diri disebut keuntungan berbagai perspektif (multiple perspective advantage) yang menghasilkan aktivitas di bagian muka dari otak.

Anda dapat menganalisa pikiran Anda dan mengendalikan sendiri apa yang sedang dipikirkan, dirasakan dan dipilih oleh Anda --- apa yang akan dikatakan dan dilakukan --- disebabkan oleh sifat neuroplastik dari otak. Anda juga dapat merancang kembali dan memperbaiki pikiran Anda dan dengan demikian merubah perkataan dan tindakan Anda. Ini adalah pertemuan antara rahmat dan ilmu pengetahuan!

Sesungguhnya penelitian menunjukkan bahwa kesadaran akan pikiran membuatnya menerima perubahan karena fisiknya dilemahkan. Ini disebut keuntungan berbagai perspektif (multiple perspective advantage, MPA). Ketika pikiran toksik berada dalam keadaan lemah, mereka dapat di rekonseptualisasi, membawa kehidupan ke dalam otak dan tubuh. Ketika Anda membawa pikiran toksik ini ke alam sadar, menganilisanya dan merubahnya, Anda memanfaatkan kuasa yang ada dalam pikiran Anda!

Disadur dari : Switch on Your Brain Every Day : 365 Readings for Peak Happiness, Thinking, and Health, oleh Dr. Caroline Leaf